Assalammualaikum Wr.Wb
kali ini saya akan memberikan tutorial tentang cara menghitung subneting atau yang lebih di kenal sistem pengalamatan jaringan
PENGERTIAN
Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang
lebih kecil yang disebut "subnet." Setiap subnet deskripsi non-fisik
(atau ID) untuk jaringan-sub fisik (biasanya jaringan beralih dari host
yang menga ndung satu router -router dalam jaringan multi).
LATAR BELAKANG
Agar kita mudah menghitung /memahami subneting
MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
ALAT DAN BAHAN
buku alat tulis
JANGKA WAKTU
sampai kita benar benar paham
TAHAP PELAKSANAN
sebelum artikel ini saya buat
Kelas IP Address
IP address terbagi ke dalam lima Kelas, Yakni kelas A,B,C,D, dan E . Nilai Oktet
Pertama pada IP address menentukan kelas dari sebuah alamat IP.
Class A
Address dirancang untuk network yang sangat besar. Di Class A address, octet pertama adalah network ID, dan tiga octet sisanya adalah host ID. Karena hanya 8 bit yang dipakai untuk network ID, dan bagian pertama dari bit-bit ini digunakan untuk mengidentifikasi bahwa address ini adalah Class A Address, maka hanya terdapat 126 Class A network yang tersedia di jaringan internet.Namun, tiap Class A network mampu menampung sebanyak lebih dari 16 juta hosts.
Class B
address, dua octet pertama dari IP address digunakan sebagai network ID dan dua octet kedua digunakan sebagai host ID. Sehingga, sebanyak 16.384 network di Class B tersedia. Semua Class B address berada pada jangkauan 128.xxx.yyy.zzz hingga 191.xxx.yyy.zzz. Tiap Class B address dapat mengakomodasi hingga lebih dari 65.000 hosts.
Class C
address, tiga octet pertama digunakan untuk network ID, dan octet keempat digunakan untuk host ID. Dengan hanya 8 bit untuk host ID, tiap Class C network hanya mampu menampung sebanyak 254 hosts. Tapi, dengan sisanya, yaitu 24 bit network ID, class C address mampu menampung hingga lebih dari 2 juta network.
Kelas D digit biner mulai dengan 1110 (angka desimal 224-239). Class ini IP yang disediakan untuk keperluan multicast.
Class E
alamat IP dimulai dengan angka biner 1111 (berkisar 240-255 dalam format desimal). Class alamat IP yang disediakan untuk tujuan pengujian dan tidak ditugaskan untuk penggunaan umum.
Alamat IP / IP Address terbagi menjadi dua bagian yaitu
Network ID
Network ID merupakan identitas alamat dari sebuah jalur. Semua Device yang
terhubung pada jalur fisik yang sama harus memiliki Network ID yang sama.
Host ID
Host ID merupakan identitas bagi host ( workstation, server, interface router,
dan device lain yang terhunung ke jaringan ).
Pembagian Network ID dan Host ID diatur oleh nilai Subnet Mask.
Masing – masing kelas Ip telah memiliki nilai default subnet mask, kecuali
kelas D dan E tidak memiliki Subnet Mask.
SUBNETTING
Subnetting merupakan proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut “Subnet”.
Perhitungan Subnetting
Untuk Menghitung Subnetting , kita gunakan konfersi bilangan desimal ke biner.
tujuannya untuk mengetaui Nomor IP /Maximal Nomor IP dan Subnet mask padamasing-masing prefix.
jadi gini kalok 1 itu di hitung kalau 0 itu tidak di hitung
Network = 192.168.1.48
Ip pertama = 192.168.1.49
Ip Akhir = 192.168.1.62
Broadcast = 192.168.1.63
Netmasknya = 255.255.255.240
di dapat dari 256-16 = 240
itu adalah cara yang saya gunakan untuk menghitung subneting
sekian dari saya
Wassalammualaikum Wr.Wb
REFERENSI : https://farrasperdana.wordpress.com/2013/09/15/cara-cepat-dan-mudah-menghitung-subnetting-kelas-c/
LATAR BELAKANG
Agar kita mudah menghitung /memahami subneting
MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
ALAT DAN BAHAN
buku alat tulis
JANGKA WAKTU
sampai kita benar benar paham
TAHAP PELAKSANAN
sebelum artikel ini saya buat
Kelas IP Address
IP address terbagi ke dalam lima Kelas, Yakni kelas A,B,C,D, dan E . Nilai Oktet
Pertama pada IP address menentukan kelas dari sebuah alamat IP.
Class A
Address dirancang untuk network yang sangat besar. Di Class A address, octet pertama adalah network ID, dan tiga octet sisanya adalah host ID. Karena hanya 8 bit yang dipakai untuk network ID, dan bagian pertama dari bit-bit ini digunakan untuk mengidentifikasi bahwa address ini adalah Class A Address, maka hanya terdapat 126 Class A network yang tersedia di jaringan internet.Namun, tiap Class A network mampu menampung sebanyak lebih dari 16 juta hosts.
Class B
address, dua octet pertama dari IP address digunakan sebagai network ID dan dua octet kedua digunakan sebagai host ID. Sehingga, sebanyak 16.384 network di Class B tersedia. Semua Class B address berada pada jangkauan 128.xxx.yyy.zzz hingga 191.xxx.yyy.zzz. Tiap Class B address dapat mengakomodasi hingga lebih dari 65.000 hosts.
Class C
address, tiga octet pertama digunakan untuk network ID, dan octet keempat digunakan untuk host ID. Dengan hanya 8 bit untuk host ID, tiap Class C network hanya mampu menampung sebanyak 254 hosts. Tapi, dengan sisanya, yaitu 24 bit network ID, class C address mampu menampung hingga lebih dari 2 juta network.
Kelas D digit biner mulai dengan 1110 (angka desimal 224-239). Class ini IP yang disediakan untuk keperluan multicast.
Class E
alamat IP dimulai dengan angka biner 1111 (berkisar 240-255 dalam format desimal). Class alamat IP yang disediakan untuk tujuan pengujian dan tidak ditugaskan untuk penggunaan umum.
Alamat IP / IP Address terbagi menjadi dua bagian yaitu
Network ID
Network ID merupakan identitas alamat dari sebuah jalur. Semua Device yang
terhubung pada jalur fisik yang sama harus memiliki Network ID yang sama.
Host ID
Host ID merupakan identitas bagi host ( workstation, server, interface router,
dan device lain yang terhunung ke jaringan ).
Pembagian Network ID dan Host ID diatur oleh nilai Subnet Mask.
Masing – masing kelas Ip telah memiliki nilai default subnet mask, kecuali
kelas D dan E tidak memiliki Subnet Mask.
SUBNETTING
Subnetting merupakan proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut “Subnet”.
Perhitungan Subnetting
Untuk Menghitung Subnetting , kita gunakan konfersi bilangan desimal ke biner.
tujuannya untuk mengetaui Nomor IP /Maximal Nomor IP dan Subnet mask padamasing-masing prefix.
jadi gini kalok 1 itu di hitung kalau 0 itu tidak di hitung
128
|
64
|
32
|
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
128+64+32+16 = 240 jadi subnetmasknya adalah 255.255.255.240
kasus Ip
Address 192.168.1.52 /28 tentukan Netmasknya, Total Ip, Network, dan
Broadcast mari kita manghitung lagi
Prefix /28 mempunyai jumlah total ip 16
yaitu (0-15) maksudnya ip address 192.168.1.0 – 192.168.1.15 karena di
kasus tersebut ip hostnya adalah 52 yaitu 192.168.1.52 sehingga tidak
termasuk dalam range ip (0-15) untuk mengetahui 52 termasuk dalam range
ip yang mana, caranya adalah 52 di bagi total ip nya yaitu 16 dan
hasilnya dikalikan 16 juga sehingga 52 : 16 = 3,25 karena hasilnya koma
di genepin aja jadi 3, jadi 3 x 16 = 48 jadi 48 + 15 = 63 sehingga host
52 termasuk dalam range ip (48-63).
TOTAL IP = 16Network = 192.168.1.48
Ip pertama = 192.168.1.49
Ip Akhir = 192.168.1.62
Broadcast = 192.168.1.63
Netmasknya = 255.255.255.240
di dapat dari 256-16 = 240
itu adalah cara yang saya gunakan untuk menghitung subneting
sekian dari saya
Wassalammualaikum Wr.Wb
REFERENSI : https://farrasperdana.wordpress.com/2013/09/15/cara-cepat-dan-mudah-menghitung-subnetting-kelas-c/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar